Jalan kaki merupakan aktivitas sederhana yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satu manfaatnya adalah membantu membakar lemak, yang berkontribusi pada penurunan berat badan.
Tapi, manakah yang lebih efektif, jalan cepat atau jalan lambat?
Jalan kaki adalah olahraga yang mudah dan bisa dilakukan semua kelompok umur, termasuk mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membatasi aktivitas fisik lainnya. Selain itu, berjalan kaki memiliki berbagai manfaat tergantung pada intensitasnya.
Saat memutuskan untuk jalan kaki, Anda mungkin agak kebingungan dengan intensitas jalan yang harus dilakukan. Ada yang bilang lebih baik jalan dengan intensitas cepat karena memiliki manfaat yang lebih besar dibanding jalan lambat.
Padahal, keduanya memiliki manfaat yang cukup unik. Jika tujuan Anda adalah meningkatkan metabolisme dan kebugaran kardiovaskular, berjalan cepat adalah pilihan terbaik.
Tapi, jika Anda ingin membakar lebih banyak lemak dan meningkatkan kesehatan mental, berjalan lambat bisa menjadi alternatif yang justru lebih efektif.
Untuk lebih jelasnya berikut beda manfaat antara jalan cepat dan jalan lambat:
1. Manfaat jalan Cepat
Jalan cepat merupakan olahraga aerobik berintensitas sedang. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), aktivitas ini dapat meningkatkan detak jantung dan membuat tubuh berkeringat.
Berjalan cepat secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi kadar kolesterol jahat. Sebuah penelitian dari New England Journal of Medicine menunjukkan, berjalan cepat dan olahraga intensitas tinggi dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner secara signifikan yang juga berdampak pada risiko kematian dini yang lebih kecil.
Selain itu, Studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health berjalan cepat ternyata efektif dalam mengelola berat badan. Latihan ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga membantu membakar lebih banyak kalori dan lemak.
Bukan cuma itu, melansir Times of India, berjalan cepat juga bermanfaat bagi kesehatan otot tubuh, terutama pada bagian bawah. Aktivitas ini juga meningkatkan stamina secara keseluruhan dan memperkuat daya tahan fisik.
2. Manfaat jalan lambat
Meskipun berjalan cepat memiliki banyak manfaat, berjalan lambat juga memiliki keunggulan tersendiri, terutama dalam hal pembakaran lemak.
Studi menunjukkan bahwa berjalan dengan kecepatan sekitar 3,2 mil per jam lebih efektif dalam membakar lemak dibandingkan berjalan lebih cepat. Melansir Women’s Health, berjalan cepat membuat tubuh lebih banyak menggunakan glukosa sebagai energi, sedangkan berjalan lambat lebih mengandalkan pembakaran lemak.
Bukan cuma itu, jalan lambat juga bisa meningkatkan kapasitas paru-paru dalam menyerap oksigen. Saat tubuh bergerak, jantung dan paru-paru bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan kebugaran di sistem pernapasan.
Tapi bukan cuma bagus untuk organ, jalan lambat juga membantu tubuh melepaskan hormon kebahagiaan. Mulai dari endorfin, dopamin, serotonin, dan oksitosin, semua hormon ini dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko depresi.