Stroke merupakan salah satu kondisi gawat darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Kondisi ini, yang dikenal sebagai “serangan otak” atau brain attack, terjadi tiba-tiba akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah dalam otak.
Diantara jenis stroke yang ada, Stroke Infark atau stroke sumbatan paling sering terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah otak atau leher, sehingga aliran darah ke otak berkurang drastis.
Saat Stroke Infark terjadi, penanganan yang tepat harus segera dilakukan. Dengan penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Penanganan tepat pada kasus Stroke Infark dapat dipahami melalui penjelasan Tim Dokter Spesialis Saraf dari Mayapada Hospital yang dikenal memiliki jam terbang tinggi dalam menangani berbagai jenis stroke.
Dokter Spesialis Neurologi Fellow Neurointervensi dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Ivan Kurnianto Prabowomukti, Sp.N, FINA menjelaskan, pentingnya mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis.
“Saat mendapati seseorang atau bahkan diri Anda dengan gejala stroke meskipun tampak hilang timbul, perhatikanlah waktu mulai timbulnya gejala dan harus segera dibawa ke IGD untuk mendapat penanganan selama periode emas (golden period) yakni 4,5 jam pertama sejak serangan stroke terjadi,” katanya dalam keterangan resmi.
Dalam rentang golden period, standar penanganan emas untuk Stroke Infark dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang disebut Terapi Trombolitik. Langkah ini untuk memperbaiki aliran darah ke jaringan otak dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Menurut Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi dari Mayapada Hospital Bandung, dr. Condrad MP Pasaribu, Sp.N (K) FINS, Terapi Trombolitik Intravena dilakukan dengan pemberian obat pemecah gumpalan darah seperti Alteplase atau yang sejenis, melalui infus.
“Namun, khasiat obat akan berkurang seiring bertambahnya waktu gejala, sehingga harus diberikan sedini mungkin dalam rentang waktu golden period,” jelas dr. Condrad.
Sama seperti tindakan medis lainnya, Terapi Trombolitik pada beberapa kasus memiliki risiko yang mungkin terjadi, misalnya perdarahan di dalam otak atau intraserebral.
Oleh karena itu, tindakan ini perlu dilakukan oleh tim dokter yang ahli dan terlatih, serta kelengkapan fasilitas dan alat medis canggih untuk penanganan kegawatdaruratan, termasuk dalam melakukan Terapi Trombolitik secara cepat dan tepat.
Mayapada Hospital, sebagai rumah sakit tempat dokter Condrad dan dokter Ivan berpraktik, memiliki layanan Stroke Emergency berstandar internasional didukung tim dokter multidisiplin dan tenaga medis berkompeten dalam menangani kasus kegawatdaruratan dengan fasilitas perawatan yang intensif, terintegrasi, seperti Catheterization Lab (Cath Lab), dan fasilitas pencitraan seperti CT Scan dan MRI.
Tidak hanya di Tangerang dan Bandung, layanan Stroke Emergency dengan standar protokol internasional ini juga diterapkan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Layanan Stroke Emergency Mayapada Hospital siap siaga 24 jam dalam menangani kasus kegawatdaruratan stroke dalam rentang golden period dengan protokol penanganan stroke internasional Door to Needle kurang dari 60 menit untuk menyelamatkan pasien dari risiko komplikasi.
Selain Terapi Trombolitik Intravena, Stroke Infark dapat ditangani pula dengan prosedur mekanikal Trombektomi.
Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi dari Mayapada Hospital Kuningan dokter Ricky Gusanto Kurniawan, Sp.N (K), FINR mengatakan, prosedur Trombektomi dilakukan dalam waktu 6-24 jam sejak awal gejala stroke timbul.
“Tindakan ini dilakukan di Cath Lab menggunakan kateter atau selang kecil yang dimasukkan ke pembuluh darah melalui lipatan paha dan dinavigasikan ke pembuluh darah yang tersumbat di otak, untuk menarik dan mengeluarkan sumbatan. Tindakan ini bermanfaat besar bagi kasus sumbatan yang cukup besar,” ujarnya.
Menurut Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi dari Mayapada Hospital Surabaya, dr. Dedy Kurniawan, Sp.N (K), FINA, Trombektomi akan memberikan manfaat besar bila dilakukan sesegera mungkin, terutama dalam mencegah dan mengurangi risiko kecacatan jangka panjang akibat stroke.
“Prosedur ini juga berguna sebagai terapi tambahan setelah terapi trombolitik, atau apabila pasien tidak memenuhi kriteria untuk menjalani Terapi Trombolitik,” ujarnya.
Baik prosedur Trombolitik maupun Trombektomi, keduanya tergolong tindakan advanced minimal invasif (minim sayatan) yang dapat dilakukan di Stroke Emergency Mayapada Hospital yang memiliki fasilitas Cath Lab canggih untuk diagnosis dan penanganan kegawatdaruratan stroke.
Layanan stroke emergency dapat diakses yang mudah melalui fitur emergency call yang tersedia di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital atau dengan menghubungi 150990 untuk mendapatkan pertolongan yang cepat dari tim medis.
Stroke Emergency Mayapada Hospital merupakan bagian dari layanan Tahir Neuroscience Center, yang menyediakan pelayanan komprehensif untuk penanganan gangguan saraf, otak, dan tulang belakang, mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan neuro intervensi dan bedah saraf, hingga neuro rehabilitasi.
Layanan ini juga telah banyak melakukan tindakan advanced seperti Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi secara minimal invasif untuk masalah saraf tulang belakang, operasi tumor kepala dan tulang belakang.
Layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga semakin mudah diakses dari MyCare seperti membuat jadwal konsultasi langsung maupun virtual (telekonsultasi) dan booking layanan Medical Check Up (MCU). Tips kesehatan dan promo layanan di Mayapada Hospital dapat ditemukan di MyCare dalam fitur Health Articles & Tips.
Terdapat fitur Personal Health yang terkoneksi dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, body mass index (BMI).
Unduh MyCare di Google Play Store maupun App Store, dan dapatkan reward point saat pertama kali registrasi di MyCare untuk potongan harga layanan.