Pasta yang kita kenal saat ini sudah memiliki bentuk pipih dan tipis. Lalu, bagaimana jadinya ada pasta yang 200 kali lebih tipis dari rambut manusia?
Para ilmuwan telah menciptakan ‘spageti’ tertipis di dunia sekitar 200 kali lebih tipis dari rambut manusia.
Pasta ini tidak diciptakan untuk jadi makanan anyar. Namun, pasta ini diciptakan karena serat nano–sebutan untuk pasta tipis–punya banyak manfaat untuk kesehatan.
Serat nano punya peran penting di dunia medis. Salah satu kegunaannya adalah membuat perban untuk membantu penyembuhan luka. Perban dengan serat nano memungkinkan air dan kelembapan masuk tetapi mencegah bakteri berkeliaran.
Penelitian yang dipimpin oleh University of California, Amerika Serikat (AS) ini mengatakan bahwa akan lebih ramah lingkungan jika serat tersebut dibuat langsung dari bahan yang kaya akan pati seperti tepung, yang merupakan bahan dasar pasta.
Serat nano dari pati punya potensi besar untuk pembuatan perban luka karena sangat berpori. Sedangkan serat nano dari tanaman hijau, melansir The Independent, tetap bergantung pada pati yang diekstraksi dari sel tanaman dan dimurnikan. Proses ini cukup membutuhkan banyak energi dan air.
Serat nano dari spageti juga melalui proses yang sama seperti pembuatan spageti pada umumnya.
Namun, penelitian tersebut mengecualikan proses penarikan campuran tepung dengan muatan listrik. Dengan begitu, tercipta lah spageti berukuran yang jauh lebih kecil. Spageti ini hanya berukuran 372 nanometer atau sepermiliar meter.
Dalam menciptakan pasta medis ini, para peneliti menggunakan teknik yang disebut electrospinning. Proses ini membuat benang tepung dan cairan ditarik melalui ujung jarum dengan bantuan muatan listrik.
Pasta tertipis di dunia itu disebut ‘Su filindeu‘ yang berarti ‘benang-benang Tuhan’. Pasta ini dibuat langsung oleh tangan perajin pasta di Nuoro, Sardinia, Italia.
Pasta nano ini membentuk tikar serat nano dengan lebar sekitar 2 cm. Memang masih dapat dilihat, namun setiap helai terlalu tipis untuk ditangkap oleh kamera.
Serat nano sendiri sedang dieksplorasi untuk digunakan sebagai perancah untuk menumbuhkan kembali jaringan.
Hal tersebut dilakukan karena serat nano punya jaringan protein dan molekul lain yang dibangun oleh sel untuk menopang dirinya sendiri.
Sayangnya, pasta nano ini tidak bisa dinikmati sebagai pasta pada umumnya. Pasta lebih tipis dari rambut itu bisa matang dalam waktu kurang dari 1 detik.