Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya memprediksi okupansi atau keterisian hotel di momen Natal dan Tahun (Nataru) mencapai 95 hingga 100 Persen di kawasan Bali selatan.
Suryawijaya mengatakan untuk pemesanan hotel pada momen Nataru sudah mulai ramai, khususnya periode Natal dari tanggal 20 hingga 27 Desember 2024 dan periode Tahun Baru dari tanggal 27 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
“Iya sudah mulai bookingan khususnya, periode Natal dari tanggal 20 sampai 27 Desember itu periode Natal. Dan periode tahun baru tanggal 27 Desember sampai tanggal 3 Januari itu periode fixed-nya di Tahun Baru,” kata Suryawijaya, saat dikonfirmasi Senin (9/12).
“Jadi kalau Natal perkiraan saya 80 sampai 85 persen (okupansi hotel) dan Tahun Baru 95 sampai 100 persen. Hampir semua pangsa pasar ada peningkatan,” imbuhnya.
Ia menerangkan pada momen Nataru untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun kunjungan wisatawan domestik mulai ada peningkatan. Sebab, ada penambahan penerbangan ke Bali dan juga harga tiket pesawat diturunkan sehingga terjangkau untuk wisatawan domestik.
“Terimakasih kepada pemerintah sudah menurunkan harga tiket sehingga bisa terjangkau dan menggalakkan wisatawan domestik bangga berwisata di Indonesia,” jelasnya.
Ia menyebutkan, tingkat hunian hotel mulai meningkat dari tanggal 20 sampai 27 Desember 2024 untuk periode natal dan 27 Desember sampai 3 Januari 2025 periode Tahun Baru dan itu lebih meningkat dan hampir semua hotel ada peningkatan.
Namun, untuk tingkat hunian hotel yang meningkat ialah di kawasan Bali Selatan, seperti di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Ubud di Kabupaten Gianyar, dan bukan di seluruh wilayah Bali.
Sementara, untuk wisatawan domestik yang nantinya berlibur saat momen Nataru di Bali ialah didominasi wisatawan Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan beberapa dari luar daerah Jawa. Kemudian, untuk wisatawan mancanegara didominasi wisatawan Australia, China, India, dan disusul Negara-negara Eropa.
“(Kalau hunian hotel meningkat) di Bali Selatan jadi di Badung, Denpasar dan termasuk Ubud. Karena kalau sudah Badung dan Denpasar itu sudah mewakili 75 persen daripada akomodasi yang ada dari total akomodasi 160 ribu hotel room yang ada, dan hampir 75 persen itu ada di Bali Selatan Badung, dan Denpasar,” ujarnya.