Tak semua orang punya risiko tinggi digigit nyamuk. Beberapa orang justru punya potensi digigit nyamuk yang lebih besar dibanding yang lain.
Apa saja tanda-tanda orang yang lebih berisiko digigit nyamuk?
Musim penghujan adalah waktunya pasang ‘kuda-kuda’ untuk menghalau gigitan nyamuk, termasuk di antaranya nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Dalam beberapa waktu terakhir, kabar mengenai tingginya kasus DBD telah mewarnai berbagai pemberitaan. Sejumlah daerah tengah bejibaku mengatasi wabah DBD yang bisa muncul saban musim hujan.
Angka penyebaran penyakit DBD di tanah air terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tanda orang yang berisiko digigit nyamuk
Pada dasarnya, nyamuk bisa menggigit siapa saja. Namun, orang-orang tertentu sebenarnya punya potensi lebih tinggi.
Apa saja tanda orang yang lebih berisiko digigit nyamuk? Berikut di antaranya, melansir Very Well Health.
1. Punya golongan darah O dan AB
Nyatanya, nyamuk pilih-pilih mangsa. Hewan ini lebih suka pemilik golongan darah tertentu.
Penelitian menemukan bahwa nyamuk Macan Asia atau Aedes albopictus lebih menyukai orang dengan golongan darah tipe O.
Sedangkan nyamuk rawa atau Anopheles gambiae suka dengan orang golongan darah tipe AB.
2. Sering mengembuskan napas
Nyamuk dapat merasakan karbon dioksida dari jarak jauh. Semakin banyak embusan napas, semakin menarik perhatian si nyamuk.
Nyamuk dapat melihat manusia dari jarak 5 hingga 15 meter, sehingga mudah bagi mereka menemukan keberadaan manusia.
Jika Anda termasuk orang yang punya badan besar dan embusan napas yang lebih banyak, besar kemungkinan untuk lebih sering terkena gigitan nyamuk.
3. Tubuh yang panas
Nyamuk betina juga tertarik pada orang yang punya suhu tubuh panas. Mereka akan gesit mencari sumber panas dan menghinggapinya.
Hal ini sering terjadi jika Anda berolahraga di luar ruangan dan keluar pada hari yang panas.]
4. Tubuh berkeringat
Nyamuk punya banyak keahlian. Salah satunya bisa mengendus keringat manusia. Mereka tertarik pada asam laktat, amonia, dan senyawa lainnya yang ada pada keringat manusia.
Artinya, kondisi tubuh yang berkeringat lebih rentan digigit nyamuk.
5. Tubuh dengan bakteri tertentu
Sejumlah bakteri secara alami hidup di kulit manusia. Bakteri ini menciptakan aroma yang khas saat bercampur dengan keringat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah bakteri pada kulit seseorang jadi penentu seberapa banyak gigitan nyamuk yang mereka dapatkan.
Nyamuk lebih suka hinggap pada pergelangan kaki dan telapak kaki. Area tersebut adalah area yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.
6. Ibu hamil
Ternyata kehamilan menarik beberapa spesies nyamuk. Sebuah penelitian di Afrika pada tahun 2000 menemukan bahwa nyamuk dua kali lebih banyak tertarik pada ibu hamil dibandingkan dengan orang yang tidak hamil.
Peneliti percaya, hal ini terjadi karena ibu hamil biasanya mengembuskan napas 21 persen lebih banyak daripada orang yang tidak hamil.
Kondisi tubuh ibu hamil, khususnya bagian perut, juga satu derajat lebih hangat daripada orang yang tidak hamil.
7. Memakai pakaian gelap
Jika Anda memenuhi semua tanda di atas, jangan gunakan pakaian gelap. Faktanya, nyamuk lebih mudah melihat warna-warna gelap.
Pilih warna yang lebih lembut seperti pastel, krem, atau bahkan putih untuk menurunkan risiko gigitan nyamuk.
Demikian beberapa tanda orang yang lebih berisiko digigit nyamuk. Singkirkan barang-barang tidak terpakai dan selalu bersihkan permukaan dari genangan air. Cara ini bisa membantu mencegah nyamuk berkembang biak.
Gunakan obat pengusir nyamuk jika populasi nyamuk sudah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.