Platform media sosial X tengah ramai soal unggahan seseorang yang mengaku tak sengaja memakan belatung. Pertanyaannya, apakah tak sengaja makan belatung bisa memicu efek samping buat kesehatan?
Belatung bisa ditemukan di banyak makanan. Siapa saja bisa tak sengaja mengonsumsinya, termasuk Anda.
Seseorang bisa secara tidak sengaja menelan belatung jika mereka mengonsumsi makanan yang sebenarnya sudah membusuk. Dalam beberapa kasus, tak sengaja menelan belatung bisa menyebabkan masalah seperti keracunan.
Belatung sendiri sebenarnya merupakan larva dari lalat yang umum ditemukan di rumah. Belatung biasanya hadir dengan panjang sekitar 3-12 milimeter, berwarna putih atau krem, dan tak memiliki kaki.
Seekor lalat dewasa biasanya bisa bertelur hingga 130 butir pada satu waktu. Masing-masing butir telur akan berkembang menjadi larva.
Lalat sendiri dikenal sebagai pembawa bakteri paling umum. Bakteri umumnya diperoleh dari kotoran manusia dan hewan. Jika terkontaminasi, bakteri ini bisa memicu banyak penyakit.
1. Infeksi bakteri
Melansir Medical News Today, jika Anda tak sengaja mengonsumsi belatung dari lalat yang terkontaminasi, maka bisa jadi Anda juga akan terpapar bakteri yang terbawa. Salmonella dan E. Coli adalah contoh bakteri paling umum yang kerap ditularkan lalat ke manusia.
Bakteri Salmonella sendiri merupakan penyebab umum dari penyakit demam tifoid atau tipes. Gejalanya bisa berupa kram perut, mual dan muntah, diare, dan demam.
Gejala biasanya akan dimulai pada 12-72 jam setelah paparan bakteri. Gejala biasanya bertahan selama 4-7 hari.
Sama seperti Salmonella, bakteri E. Coli juga patut diwaspadai. Meski sebagian besar strain tidak berbahaya, namun beberapa di antaranya bisa memicu penyakit.
Gejala infeksi E. Coli yang perlu diperhatikan di antaranya kram perut, diare, muntah, dan demam ringan. Gejala biasanya muncul 1-10 hari setelah paparan bakteri dan bertahan selama 5-7 hari.
2. Myiasis usus
Myiasis terjadi saat seseorang terinfeksi larva lalat. Larva kemudian bertahan hidup di saluran pencernaan manusia.
Biasanya, penyakit ini tak dikenali pada tahap awal. Penyakit baru terdeteksi saat pengidapnya melihat keberadaan larva pada feses.
Selain kemunculan larva pada feses, penyakit ini juga ditandai dengan gejala berikut:
– sakit perut,
– mual dan muntah,
– gatal di anus,
– pendarahan dari rektum.