2 Fase Ini Bisa Kamu Alami saat Berhenti Konsumsi Minuman Manis

2 Fase Ini Bisa Kamu Alami saat Berhenti Konsumsi Minuman Manis

Minuman manis mungkin tak lagi jadi barang aneh buat sehari-hari. Tapi pertanyaannya, apa yang terjadi pada tubuh saat berhenti konsumsi minuman manis?

Berbagai jenis minuman manis dikenal di tengah masyarakat. Sebut saja kopi susu gula aren, teh manis, hingga minuman manis kemasan.

Minuman manis juga sering dianggap sebagai peningkat konsentrasi di tengah jam kerja. Meneguk minuman manis bikin mata yang tadinya mengantuk jadi melek kembali.

Meski bisa bikin mata melek, tapi Anda juga harus hati-hati. Terlalu banyak asupan manis bisa berdampak buruk buat kesehatan.

Salah satu risiko yang bisa muncul adalah diabetes tipe-2. Diabetes sendiri merupakan sindrom metabolik yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dan bisa mengancam nyawa.

Yang terjadi pada tubuh saat berhenti minuman manis

Demi kesehatan yang terjamin, Anda disarankan untuk membatasi atau bahkan menyetop asupan minuman manis. Tak ada salahnya mencoba berhenti perlahan.

Berhenti konsumsi minuman manis sendiri bisa memberikan efeknya pada tubuh. Yang jelas, keputusan untuk menyetop konsumsi minuman manis bisa bikin tubuh lebih bugar berkat asupan gula yang berkurang.

Hanya saja, tubuh yang bugar tak bisa langsung didapat. Seseorang akan mengalami beberapa fase saat berhenti mengonsumsi minuman manis.

1. Fase awal

Pada fase awal, tubuh akan terasa lemas dan tak berenergi. Kondisi ini terjadi karena penurunan energi yang terjadi seiring dengan penurunan asupan gula. Gula sendiri digunakan tubuh sebagai sumber energi.

Tapi, Anda tak perlu khawatir. Rasa lemas yang Anda dirasakan tidak disebabkan oleh kadar gula darah yang rendah.

2. Fase berikutnya

Perlahan, tubuh akan mulai beradaptasi dan terbiasa dengan berkurangnya asupan gula secara drastis. Penyesuaian ini biasanya terjadi pada 7-10 hari setelah pertama kali menyetop asupan minuman manis.

Pada fase ini, tubuh akan terasa lebih bugar.

Dalam jangka panjang, meninggalkan kebiasaan konsumsi minuman dan makanan manis juga bisa berdampak besar pada tubuh. Misalnya menurunkan kadar trigliserida yang bisa memicu masalah kardiovaskular dalam jumlah tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *